Latest Updates

Perisaian-presean Tari Adat Sasak LOMBOK


                          Perisaian/presean Tari Adat Sasak LOMBOK



Perisean (Peresean dalam sebutan orang Lombok) adalah permainan tradisional khas Lombok, Nusa Tenggara Barat yang mempertemukan dua orang lelaki petarung yang masing-masing menggunakan sebilah batang rotan dan sebuah perisai.
Permainan ini sudah dimainkan sejak abad ke-13, berawal dari ritual masyarakat agraris Lombok untuk mendatangkan hujan pada musim kemarau.  Sementara sebagai kesenian bela diri, Perisean sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan di Lombok, awalnya adalah semacam latihan pedang dan perisai sebelum berangkat ke medan pertempuran
Perisean dimulai dengan dua pekembar (wasit) mencari calon petarung atau pepadu dari orang-orang yang datang atau sang pepadu sendiri yang mengajukan diri. Pekembar akan mencari pepadu-pepadu yang seimbang sebelum memulai pertarungan. Pepadu akan menggunakan ikat kepala (saput) dan kain pengikat pinggang (bebadong), serta diberi sirih untuk dikunyah.  Dalam pertarungan pepadu menggunakan sebilah rotan kira-kira sepanjang satu meter (penjalin) sebagai senjata serta dilengkapi sebuah perisai kayu yang dilapisi kulit sapi atau kerbau, berbentuk bujur sangkar berukuran 50 x 50 cm.

Jalannya pertarungan diiringi gamelan sasak yang terdiri dari tabuhan gendang, suling, gong, dan rincik dalam tempo cepat. Tembang yang dibawakan merupakan tembang khusus perisean yang beraura mistis. Tembang itu biasanya akan mendongkrak semangat bertarung dan mengurangi rasa sakit akibat sabetan rotan.

Perisean akan dihentikan, apabila salah satu pepadu mengeluarkan darah atau dihentikan pekembar. Jika hingga 3-4 ronde kedua pepadu masih sama kuat, pekembar akan menyatakan hasil seri. Selesai pertarungan pepadu tak pernah membawa dendam ke luar arena. Menang atau kalah, seusai bertarung, kedua pepadu pasti bersalaman dan berpelukan. Segalanya dimulai dan selesai di dalam arena.

Pertarungan perisean disakralkan, sehingga perisean tak digelar sembarang waktu. Pada masa sekarang, perisean diadakan menjelang perayaan-perayaan khusus, seperti ulang tahun kemerdekaan (17 Agustus), hari jadi kabupaten/kota, atau menjelang Ramadhan.

Tembang Perisean
  1. Gending Rangsang disebut Gending Ngadokang yaitu gending yang dimainkan pada saat pekembar dengan dibantu Pengadok (tukang adu) mencari pepadu dan lawan tandingnya yang akan bertanding (bertujuan mengadu Pepadu yang satu dengan yang lain).
  2. Gending Mayuang yaitu gending yang bertujuan untuk memberi tanda bahwa telah ada dua pepadu yang siap dan sama-sama berani untuk melakukan Perisean.
  3. Gending Beradu yaitu gending yang bertujuan untuk membangkitkan semangan pepadu maupun para penonton dan dimainkan selama pertandingan berlangsung ronde demi ronde.



Gambar Rasta Mania


                              gambar rasta mania









50 Mitos Arti Letak Tahi Lalat di Tubuh

Mitos Arti Letak Tahi Lalat di Tubuh


Mitos Arti Letak Tahi Lalat di Tubuh
Hal ini mungkin hampir sama dengan astrologi china yang menunjukkan apa yang bisa dilihat dari seorang manusia. Tahi lalat yang umumnya lebih dari satu tersebut diyakini mampu mencerminkan gambaran dari sang empunya. Dan kini waktunya sobat untuk melihat dimana saja letak tahi lalat dan membaca apa arti tahi lalat di bagian tubuh tersebut dibawah ini, Yang perlu diketahui ketika anda melihat gambaran berikut ini bahwa ini semua hanyalah sebuah arti umum yang tidak bisa menggambarkan seseorang secara mendetail.

Berikut ini adalah 50 Mitos Arti Tahi Lalat di tubuh :


Arti Letak Tahi Lalat di Ujung Mata Kanan/Kiri = Dapat Dipercaya tapi Pendiam
Arti Letak Tahi Lalat di Pangkal Hidung = Pandai dan Baik Hati
Arti Letak Tahi Lalat di Alis Kanan = Suka Menolong
Arti Letak Tahi Lalat di Alis Kiri = Dicintai Banyak Orang
Arti Letak Tahi Lalat di Hidung = Banyak Rezeki
Arti Letak Tahi Lalat di Hidung Bawah = Pandai Bicara, Banyak rezeki
Arti Letak Tahi Lalat di Bibir Atas = Cerdas, Banyak Rezeki
Arti Letak Tahi Lalat di Bibir Bawah = Baik Hati
Arti Letak Tahi Lalat di Pipi Kanan/Kiri = Dermawan
Arti Letak Tahi Lalat di Pipi Tengah = Disukai
Arti Letak Tahi Lalat di Ujung Mulut = Pandai Bicara
Arti Letak Tahi Lalat di Dagu = Pandai Bicara dan Jujur
Arti Letak Tahi Lalat di Telinga Kanan = Keras dan Gampang Emosi
Arti Letak Tahi Lalat di Telinga Kiri = Pintar dan Jujur
Arti Letak Tahi Lalat di Leher Bagian Depan = Bijaksana
Arti Letak Tahi Lalat di Leher Bagian Belakang = Kecil Hati, mudah Putus asa
Arti Letak Tahi Lalat di Bahu Kanan = Pendiriannya Teguh
Arti Letak Tahi Lalat di Bahu Kiri = Pikirannya Selalu Ruwet
Arti Letak Tahi Lalat di Buah Dada Kanan/Kiri = Nafsunya Besar
Arti Letak Tahi Lalat di Antara Buah Dada = Baik Hati
Arti Letak Tahi Lalat di Punggung = Dapat di Percaya
Arti Letak Tahi Lalat di tengah Perut (sekitar Pusar) = Dapat di Percaya
Arti Letak Tahi Lalat di Pinggang = Jujur dan Tabah
Arti Letak Tahi Lalat di Pantat = Sering Menderita
Arti Letak Tahi Lalat di Pangkal Paha = Tangkas dan Banyak Rezeki
Arti Letak Tahi Lalat di Daerah Kemaluan = Nafsu Besar
Arti Letak Tahi Lalat di Lutut Depan = Kuat Berjalan
Arti Letak Tahi Lalat di Lutut Sebelah Dalam (Lipatan/belakang lutut) = Hatinya Tidak Tetap
Arti Letak Tahi Lalat di Betis = Dapat di Percaya
Arti Letak Tahi Lalat di Tulang Kaki Kanan (Tulang Kering) = Pemboros
Arti Letak Tahi Lalat di Tulang Kaki Kiri = Pemberani
Arti Letak Tahi Lalat di Pergelangan Kaki = Kuat Berjalan
Arti Letak Tahi Lalat di Tumit = Tidak dapat di Percaya
Arti Letak Tahi Lalat di Jari-Jari Kaki = Suka Bekerja
Arti Letak Tahi Lalat di Lengan Kanan/Kiri = Suka Bekerja
Arti Letak Tahi Lalat di Telapak Kaki = Baik Hati
Arti Letak Tahi Lalat di Telapak Tangan Kanan = Pandai Menyimpan Harta
Arti Letak Tahi Lalat di Telapak Tangan Kiri = Pemboros
Arti Letak Tahi Lalat di Telapak Belakang = Kuat Kaya
Arti Letak Tahi Lalat di Ujung Siku = Baik Hati
Arti Letak Tahi lalat di Siku Bagian dalam = Selalu Tabah
Arti Letak Tahi Lalat di jari-jari Tangan = Banyak Rezeki
Arti Letak Tahi Lalat di Pergelangan Tangan = Pemboros
Arti Letak Tahi Lalat di Ubun – Ubun = Tamak akan harta benda, Jahat, dan Jahil
Arti Letak Tahi Lalat di Unyeng – Unyeng (Puser di kepala)= Pendiam tapi Banyak Akal dan Cerdas
Arti Letak Tahi Lalat di Kepala Bagian Belakang = Dapat di Percaya, Pemberani, dan Sabar
Arti Letak Tahi Lalat di Kepala Sebelah Kiri = Wataknya Buruk
Arti Letak Tahi Lalat di Dahi Kanan atau Kiri = Kepribadiannya Jelek
Arti Letak Tahi Lalat di Tengah- Tengah Dahi (Jidat) = Pandai dan Baik Hati
Arti Letak Tahi Lalat di Pelipis Kanan/Kiri = Banyak Rezeki

Sejarah Dan Perkembangan Musik Reggae Di Indonesia














>> back to news
 
Musik Reggae
Tahun 1968 banyak disebut sebagai tahun kelahiran musik reggae. Sebenarnya tidak ada kejadian khusus yang menjadi penanda awal muasalnya, kecuali peralihan selera musik masyarakat Jamaika dari Ska dan Rocsteady, yang sempat populer di kalangan muda pada paruh awal hingga akhir tahun 1960-an, pada irama musik baru yang bertempo lebih lambat : reggae. Boleh jadi hingar bingar dan tempo cepat Ska dan Rocksteady kurang mengena dengan kondisi sosial dan ekonomi di Jamaika yang sedang penuh tekanan.
Kata “reggae” diduga berasal dari pengucapan dalam logat Afrika dari kata “ragged” (gerak kagok–seperti hentak badan pada orang yang menari dengan iringan musik ska atau reggae). Irama musik reggae sendiri dipengaruhi elemen musik R&B yang lahir di New Orleans, Soul, Rock, ritmik Afro-Caribean (Calypso, Merengue, Rhumba) dan musik rakyat Jamaika yang disebut Mento, yang kaya dengan irama Afrika. Irama musik yang banyak dianggap menjadi pendahulu reggae adalah Ska dan Rocksteady, bentuk interpretasi musikal R&B yang berkembang di Jamaika yang sarat dengan pengaruh musik Afro-Amerika. Secara teknis dan musikal banyak eksplorasi yang dilakukan musisi Ska, diantaranya cara mengocok gitar secara terbalik (up-strokes) , memberi tekanan nada pada nada lemah (syncopated) dan ketukan drum multi-ritmik yang kompleks.
Teknik para musisi Ska dan Rocsteady dalam memainkan alat musik, banyak ditirukan oleh musisi reggae. Namun tempo musiknya jauh lebih lambat dengan dentum bas dan rhythm guitar lebih menonjol. Karakter vokal biasanya berat dengan pola lagu seperti pepujian (chant), yang dipengaruhi pula irama tetabuhan, cara menyanyi dan mistik dari Rastafari. Tempo musik yang lebih lambat, pada saatnya mendukung penyampaian pesan melalui lirik lagu yang terkait dengan tradisi religi Rastafari dan permasalahan sosial politik humanistik dan universal.

Album “Catch A Fire” (1972) yang diluncurkan Bob Marley and The Wailers dengan cepat melambungkan reggae hingga ke luar Jamaika. Kepopuleran reggae di Amerika Serikat ditunjang pula oleh film The Harder They Come (1973) dan dimainkannya irama reggae oleh para pemusik kulit putih seperti Eric Clapton, Paul Simon, Lee ‘Scratch’ Perry dan UB40. Irama reggae pun kemudian mempengaruhi aliran-aliran musik pada dekade setelahnya, sebut saja varian reggae hip hop, reggae rock, blues, dan sebagainya.
Jamaika

Akar musikal reggae terkait erat dengan tanah yang melahirkannya: Jamaika. Saat ditemukan oleh Columbus pada abad ke-15, Jamaika adalah sebuah pulau yang dihuni oleh suku Indian Arawak. Nama Jamaika sendiri berasal dari kosa kata Arawak “xaymaca” yang berarti “pulau hutan dan air”. Kolonialisme Spanyol dan Inggris pada abad ke-16 memunahkan suku Arawak, yang kemudian digantikan oleh ribuan budak belian berkulit hitam dari daratan Afrika. Budak-budak tersebut dipekerjakan pada industri gula dan perkebunan yang bertebaran di sana. Sejarah kelam penindasan antar manusia pun dimulai dan berlangsung hingga lebih dari dua abad. Baru pada tahun 1838 praktek perbudakan dihapus, yang diikuti pula dengan melesunya perdagangan gula dunia.

Di tengah kerja berat dan ancaman penindasan, kaum budak Afrika memelihara keterikatan pada tanah kelahiran mereka dengan mempertahankan tradisi. Mereka mengisahkan kehidupan di Afrika dengan nyanyian (chant) dan bebunyian (drumming) sederhana. Interaksi dengan kaum majikan yang berasal dari Eropa pun membekaskan produk silang budaya yang akhirnya menjadi tradisi folk asli Jamaika. Bila komunitas kulit hitam di Amerika atau Eropa dengan cepat luntur identitas Afrika mereka, sebaliknya komunitas kulit hitam Jamaika masih merasakan kedekatan dengan tanah leluhur.

Musik reggae sendiri pada awalnya lahir dari jalanan Getho (perkampungan kaum rastafaria) di Kingson ibu kota Jamaika. Inilah yang menyebabkan gaya rambut gimbal menghiasi para musisi reggae awal dan lirik-lirik lagu reggae sarat dengan muatan ajaran rastafari yakni kebebasan, perdamaian, dan keindahan alam, serta gaya hidup bohemian. Masuknya reggae sebagai salah satu unsur musik dunia yang juga mempengaruhi banyak musisi dunia lainnya, otomatis mengakibatkan aliran musik satu ini menjadi barang konsumsi publik dunia. Maka, gaya rambut gimbal atau dreadlock serta lirik-lirik ‘rasta’ dalam lagunya pun menjadi konsumsi publik. Dalam kata lain, dreadlock dan ajaran rasta telah menjadi produksi pop, menjadi budaya pop, seiring berkembangnya musik reggae sebagai sebuah musik pop.

Musik reggae, sebutan rastaman, telah menjadi satu bentuk subkultur baru di negeri ini, di mana dengannya anak muda menentukan dan menggolongkan dirinya. Di sini, musik reggae menjadi penting sebagai sebuah selera, dan rastaman menjadi sebuah identitas komunal kelompok social tertentu. Tinggal bagaimana para pengamat social dan juga para anggota komunitas itu memahami diri dan kultur yang dipilihnya, agar tidak terjadi penafsiran keliru yang berbahaya bagi mereka. Penggunaan ganja adalah salah satu contohnya, di mana reggae tidak identik dengan ganja serta rastafarianisme pun bukanlah sebuah komunitas para penghisap ganja.

Sebuah lagu dari “Peter Tosh” (nama aslinya Peter McIntosh), pentolan The Wairles yang akhirnya bersolo karier. Dalam lagu ini, Peter Tosh menyatakan dukungannya dan tuntutannya untuk melegalkan ganja. Karena lagu ini, ia sempat ditangkap dan disiksa polisi Jamaika.

Menurut sejarah Jamaica, budak yang membawa drum dari Africa disebut “Burru” yang jadi bagian aransemen lagu yang disebut “talking drums” (drum yang bicara) yang asli dari Africa Barat. “Jonkanoo” adalah musik budaya campuran Afrika, Eropa dan Jamaika yang terdiri dari permainan drum, rattle (alat musik berderik) dan conch tiup. Acara ini muncul saat natal dilengkapi penari topeng. Jonkanoos pada awalnya adalah tarian para petani, yang belakangan baru disadari bahwa sebenarnya mereka berkomunikasi dengan drum dan conch itu. Tahun berikutnya, Calypso dari Trinidad & Tobago datang membawa Samba yang berasal dari Amerika Tengah dan diperkenalkan ke orang - orang Jamaika untuk membentuk sebuah campuran baru yang disebut Mento. Mento sendiri adalah musik sederhana dengan lirik lucu diiringi gitar, banjo, tambourine, shaker, scraper dan rumba atau kotak bass. Bentuk ini kemudian populer pada tahun 20 dan 30an dan merupakan bentuk musik Jamaika pertama yang menarik perhatian seluruh pulaunya. Saat ini Mento masih bisa dinikmati sajian turisme. SKA yang sudah muncul pada tahun 40 - 50an sebenarnya disebutkan oleh History of Jamaican Music, dipengaruhi oleh Swing, Rythym & Blues dari Amrik. SKA sebenarnya adalah suara big band dengan aransemen horn (alat tiup), piano, dan ketukan cepat “bop”. Ska kemudian dengan mudah beralih dan menghasilkan bentuk tarian “skankin” pad awal 60an. Bintang Jamaica awal antara lain Byron Lee and the Dragonaires yang dibentuk pada 1956 yang kemudian dianggap sebagai pencipta “ska”. Perkembangan Ska yang kemudian melambatkan temponya pada pertengahan 60an memunculkan “Rock Steady” yang punta tune bass berat dan dipopulerkan oleh Leroy Sibbles dari group Heptones dan menjadi musik dance Jamaika pertama di 60an.

              Bob Marley tentunya adalah bimtang musik “dunia ketiga” pertama yang jadi penyanyi group Bob Marley & The Wailers dan berhasil memperkenalkan reggae lebih universal. Meskipun demikian, reggae dianggap banyak orang sebagai peninggalan King of Reggae Music, Hon. Robert Nesta Marley. Ditambah lagi dengan hadirnya “The Harder they Come” pada tahun 1973, Reggae tambah dikenal banyak orang. Meninggalnya Bob Marley kemudian memang membawa kesedihan besar buat dunia, namun penerusnya seperti Freddie McGregor, Dennis Brown, Garnett Silk, Marcia Fiffths dan Rita Marley serta beberapa kerabat keluarga Marley bermunculan. Rasta adalah jelas pembentuk musik Reggae yang dijadikan senjata oleh Bob Marley untuk menyebarkan Rasta keseluruh dunia. Musik yang luar biasa ini tumbuh dari ska yang menjadi elemen style American R&B dan Carribean. Beberapa pendapat menyatakan juga ada pengaruh : folk music, musik gereja Pocomania, Band jonkanoo, upacara - upacara petani, lagu kerja tanam, dan bentuk mento. Nyahbingi adalah bentuk musik paling alami yang sering dimainkan pada saat pertemuan - pertemuan Rasta, menggunakan 3 drum tangan (bass, funde dan repeater : contoh ada di Mystic Revelation of Rastafari). Akar reggae sendiri selalu menyelami tema penderitaan buruh paksa (ghetto dweller), budak di Babylon, Haile Selassie (semacam manusia dewa) dan harapan kembalinya Afrika. Setelah Jamaica merdeka 1962, buruknya perkembangan pemerintahan dan pergerakan Black Power di US kemudian mendorong bangkitnya Rasta. Berbagai kejadian monumentalpun terjadi seiring perkembangan ini.

“Apa sih Reggae”
            Reggae sendiri adalah kombinasi dari iringan tradisional Afrika, Amerika dan Blues serta folk (lagu rakyat) Jamaika. Gaya sintesis ini jelas menunjukkan keaslian Jamaika dan memasukkan ketukan putus - putus tersendiri, strumming gitar ke arah atas, pola vokal yang ‘berkotbah’ dan lirik yang masih seputar tradisi religius Rastafari. Meski banyak keuntungan komersial yang sudah didapat dari reggae, Babylon (Jamaika), pemerintah yang ketat seringkali dianggap membatasi gerak namun bukan aspek politis Rastafarinya. “Reg-ay” bisa dibilang muncul dari anggapan bahwa reggae adalah style musik Jamaika yang berdasar musik soul Amerika namun dengan ritem yang ‘dibalik’ dan jalinan bass yang menonjol. Tema yang diangkat emang sering sekitar Rastafari, protes politik, dan rudie (pahlawan hooligan). Bentuk yang ada sebelumnya (ska & rocksteady) kelihatan lebih kuat pengaruh musik Afrika - Amerika-nya walaupun permainan gitarnya juga mengisi ‘lubang - lubang’ iringan yang kosong serta drum yang kompleks. Di Reggae kontemporer, permainan drum diambil dari ritual Rastafarian yang cenderung mistis dan sakral, karena itu temponya akan lebih kalem dan bertitik berat pada masalah sosial, politik serta pesan manusiawi.
              Reggae memang adalah musik unik bagi Jamaika, ironisnya akarnya berasal dari New Orleans R&B. Nenek moyang terdekatnya, ska berasal berasal dari New Orleans R&B yang didengar para musisi Jamaika dari siaran radio Amrik lewat radio transistor mereka. Dengan berpedoman pada iringan gitar pas - pasan dan putus - putusadalah interprestasi mereka akan R&B dan mampu jadi populer di tahun 60an. Selanjutnya semasa musim panas yang terik, merekapun kepanasan kalo musti mainin ska plus tarinya, hasilnya lagunya diperlambat dan lahirlah Reggae. Sejak itu, Reggae terbukti bisa jadi sekuat Blues dan memiliki kekuatan interprestasi yang juga bisa meminjam dari Rocksteady (dulu) dan bahkan musik Rock (sekarang). Musik Afrika pada dasarnya ada di kehidupan sehari-hari, baik itu di jalan, bus, tempat umum, tempat kerja ato rumah yang jadi semacam semangat saat kondisi sulit dan mampu memberikan kekuatan dan pesan tersendiri. Hasilnya, Reggae musik bukan cuma memberikan relaksasi, tapi juga membawa pesan cinta, damai, kesatuan dan keseimbangan serta mampu mengendurkan ketegangan.

“It’s Influences”

Saat rekaman Jamaika telah tersebar ke seluruh dunia, sulit rasanya menyebutkan berapa banyak genre musik popular sebesar Reggae selama dua dekade. Hits - hits Reggae bahkan kemudian telah dikuasai oleh bintang Rock asli mulai Eric Clapton sampai Stones hingga Clash dan Fugees. Disamping itu, Reggae juga dianggap banyak mempengaruhi pesona tari dunia tersendiri. Budaya ‘Dancehall’ Jamaika yang menonjol plus sound system megawatt, rekaman yang eksklusif, iringan drum dan bass, dan lantunan rap dengan iringannya telah menjadi budaya tari dan tampilan yang luar biasa.Inovasi Reggae lainnya adalah Dub remix yang sudah diasimilasi menjadi musik populer lainnya lebih luas lagi.

"terima kasih atas kunjungan di blog kami" semoga bermanfaat ... :)

5 Band Reggae Indonesia Yang Mendunia


Tahukah kalian tentang banyaknya band regae yang ber munculan di indonesian kalau kalian menyebut anda sebagay anak regae pasti kalian sudah tau banyak tentang band-band yang ada di indonesia langsung saja ya
cikidot:
1. Gangstarasta
           Gangstarasta terbentuk tanggal 19 Desember 2001Band ini memilih aliran musik reggae karena jiwa dari musik tersebut dianggap dapat mewakili masing-masing pribadi personil. Gangstarasta mempunyai misi mengembangkan cinta dan perdamaian tanpa perbedaan agama, ras, suku dan status sosial. Band ini sudah banyak dikenal dikalangan anak muda karena biasa tampil di acara Pentas Seni sekolah2 se-Jabodetabek. Dari awal terbentuknya hingga saat ini Gangstarasta telah banyak tampil di musik di Jakarta hingga ke berbagai daerah di luar pulau,

        Taukah kamu salah satu pulau indah dan menjadi daya tarik para wisatawan di negeri ini adalah pulau Lombok. Nah, kalau berbicara soal reggae di Lombok, maka Amtenar merupakan sebuah band yang menarik untuk dibahas. Ya, Amtenar memang salah satu band reggae terkenal dari pulau tersebut.Band ini pada mulanya bernama OP BOX pada sekitar tahun 2007.  Baru pada awal 2009, band ini berganti nama menjadi Amtenar. Menurut penuturan Igor (bassist) kepada kami, Amtenar diambil dari bahasa Belanda, yang berarti pejabat atau pegawai pemerintahan. Ya memang seluruh personel Amtenar bekerja sebagai PNS di Pemkot Mataram. Band ini mempunyai formasi sebagai berikut: Wen (vokal), Denny (gitar) Ovi (Synthesizer) Didit (gitar), Koes (drum) dan Igor (bass), Simon (keyboard) dan Ufy (Backing Vocal)

          SOULJAH, Band asal Bekasi.. 
Genre: World / Reggae / Ska / Rocksteady
Anggota: Renhat - Bass Said - Vokal David - Keyboard 
Vino - SaxTenor Danar - Vocal
Souljah dibentuk kembali pada tahun 1998. Pada awalnya, bernama Arigatoo.kemudiank mengubah nama menjadi Souljah pada 2005. Dengan Arigatoo,Souljah melakukan beberapa album kompilasi, satu dengan Otoritas Catatan dari Jepang, berjudul Asia Ska Foundation di tahun 2003 dan yang lainnya dengan SonyMusic Indonesia, berjudul Ska Mania kembali pada tahun 2000. Dan pada tahun 2003,Arigatoo merilis full album berjudul Kami Bukan Perawan Lagi (Kami Tidak PerawanLagi). Kemudian, pada tahun 2005 Souljah merilis album pertama mereka, berjudul"Breaking The Roots", dengan hit single Jamaika Away. Pada tahun 2007, Souljahmerilis album kedua, berjudul "Bersamamu" (To Be With You), dengan hit singleBersamamu. Untuk saat ini, album Souljah didistribusikan hanya di Indonesia. Namun bagi Anda yang tinggal di luar Indonesia, Anda dapat membeli lagu kami di itunes.

           Pada tahun 2006 dengan menjadi salah satu band yang mengisi kompilasi Music Factory bentukan Kentucky Fried Chicken dengan single Bisa Setia (Double Platinum) menjadi awal terbentuknya Cozy Republic. Pada tahun 2008 dibawah  label Green Labs di produseri Ivanka Slank, Cozy Republic merilis album pertama dengan judul Republic Uye. Dengan formasi : Cozy Bastian (Vocal, Lead Guitar), Edmond (Keyboard, Backing Vocal), Gannes (Drum), Renold (Guitar, Backing Vocal), Fany (Bass, Backing Vocal), dan Adi (Perkusi, Backing Vocal).


          Senopati Reggae Roots dibentuk pada tanggal 11 Maret 2008. Filosofi nama Senopati di ambil dari masa kerajaan dahulu kala yang berarti sebuah jabatan / gelar. Seorang senopati memiliki pergerakan yang lebih aktif dari rajanya. Tanpa disadari, nama SENOPATI menjadi singkatan dari nama-nama sejumlah personil band Senopati Reggae Roots, diantaranya YonSEn (Lead Guitar), ENdut (percussion 1), NOy (vocalis & guitar Player), Pajar (rhytm guitar), Allen (basist), Tille (percussion 2), Ichal (keyboardis), Ian (drummer).

Dan banyak lagi band - band regae yang lainnya seperti : Es kelapa Muda,Imanez,Monkey Boots,Magic Seaweed,Jmbie Juan dan banyak lagi yang lainnya kalau dah liat jangan lupa komen ya maaf ni kalau da salah kata pa ketikan namanya juga manusia ga ada yang sempurna salam dari saya sala regae


Sejarah Amtenar band reggae Lombok



Sejarah Amtenar
Salah satu pulau indah dan menjadi daya tarik para wisatawan di negeri ini adalah pulau Lombok. Nah, kalau berbicara soal reggae di Lombok, maka Amtenar merupakan sebuah band yang menarik untuk dibahas. Ya, Amtenar memang salah satu band reggae terkenal dari pulau tersebut.
Band ini pada mulanya bernama OP BOX pada sekitar tahun 2007.  Baru pada awal 2009, band ini berganti nama menjadi Amtenar. Menurut penuturan Igor (bassist) kepada kami, Amtenar diambil dari bahasa Belanda, yang berarti pejabat atau pegawai pemerintahan. Ya memang seluruh personel Amtenar bekerja sebagai PNS di Pemkot Mataram.
Selain nama, ternyata Amtenar juga mengalami perubahan warna musik. Pada awalnya, mereka memang menggarap musik pop rock. Bahkan, pada saat itu mereka berhasil merilis album pop rock pada tahun 2009, SILATURAHMI CINTA. Dalam album ini, diselipkan sebuah lagu dengan alunan reggae, yaitu lagu berjudul “Lombok I Love You”.
Siapa yang mengira jika album ini diapresiasi dengan baik oleh penikmat musik, terutama lagu “Lombok I Love You”. Atas desakan publik dan melihat kesuksesan single “Lombok I Love You”, akhirnya mereka beralih ke reggae sebagai warna musiknya. Sebagai bukti eksistensi mereka di reggae, mereka pun mengeluarkan album kedua, ”Kau dan Warnamu”. Salah satu hits di album ini adalah “Stay With Your Love”, yang konon mendapat apresiasi dari Tony Q Rastafara dan juga Stevan Kaligis (Tepenk).
Band ini mempunyai formasi sebagai berikut: Wen (vokal), Denny (gitar) Ovi (Synthesizer) Didit (gitar), Koes (drum) dan Igor (bass), Simon (keyboard) dan Ufy (Backing Vocal), Dan untuk bermusik, mereka di pengaruhi juga oleh musisi-musisi lokal maupun internasional. Sebut saja Bob Marley, UB 40, Iwan Fals, Slank,
Selain bermusik dan juga mengeluarkan album, mereka juga ada harapan dengan musik reggae ini. Mereka berharap reggae di Indonesia bisa lebih berkembang dengan warnanya sendiri, menemukan bentuknya sendiri. Dan tentu saja lebih bisa memasyarakat, dengan tetap membawa kekuatan reggae yaitu kritik-kritik sosial,perjuangan, nasionalisme dan cinta yang mendidik. Sebuah harapan yang tentunya senapas dengan tujuan nusareggae.
Bagi anda yang ingin mengenal lebih dekat dengan Amtenar, bisa datang ke: V3e management, Jalan Barito I no.34 Perumnas Tanjung Karang Ampenan Mataram-NTB. Dengan contact person: NOVI 08179430192, IGOR 082144300100. Atau bisa juga melihat akunFacebook mereka.

Sejarah Tentang BOB marley The king of reggae








SEJARAH BOB MARLEY
Terlahir dengan nama Robert Nesta Marley pada Februari 1945 di St. Ann, Jamaika, Bob Marley berayahkan seorang kulit putih dan ibu kulit hitam. Pada tahun 1950-an Bob beserta keluarganya pindah ke ibu kota Jamaika, Kingston. Di kota inilah obsesinya terhadap musik sebagai profesi menemukan pelampiasan. Waktu itu Bob Marley banyak mendengarkan musik R&B dan soul, yang kemudian hari menjadi inspirasi irama reggae, melalui siaran radio Amerika. Selain itu di jalanan Kingston dia menikmati hentakan irama Ska dan Steadybeat dan kemudian mencoba memainkannya sendiri di studio-studio musik kecil di Kingston.
Bersama Peter McIntosh dan Bunny Livingston, Bob membentuk The Wailing Wailers yang mengeluarkan album perdana di tahun 1963 dengan hit “Simmer Down”. Lirik lagu mereka banyak berkisah tentang “rude bwai” (rude boy), anak-anak muda yang mencari identitas diri dengan menjadi berandalan di jalanan Kingston. The Wailing Wailers bubar pada pertengahan 1960-an dan sempat membuat penggagasnya patah arang hingga memutuskan untuk berkelana di Amerika. Pada bulan April 1966 Bob kembali ke Jamaika, bertepatan dengan kunjungan HIM Haile Selassie I —raja Ethiopia– ke Jamaika untuk bertemu penganut Rastafari. Kharisma sang raja membawa Bob menjadi penghayat ajaran Rastafari pada tahun 1967, dan bersama The Wailer, band barunya yang dibentuk setahun kemudian bersama dua personil lawas Mc Intosh dan Livingston, dia menyuarakan nilai-nilai ajaran Rasta melalui reggae. Penganut Rastafari lantas menganggap Bob menjalankan peran profetik sebagaimana para nabi, menyebarkan inspirasi dan nilai Rasta melalui lagu-lagunya.
The Wailers bubar di tahun 1971, namun Bob segera membentuk band baru bernama Bob Marley and The Wailers. Tahun 1972 album Catch A Fire diluncurkan. Menyusul kemudian Burning (1973–berisi hits “Get Up, Stand Up” dan “ I Shot the Sheriff” yang dipopulerkan Eric Clapton), Natty Dread (1975), Rastaman Vibration (1976) dan Uprising (1981) yang makin memantapkan reggae sebagai musik mainstream dengan Bob Marley sebagai ikonnya.
Pada tahun 1978, Bob Marley menerima Medali Perdamaian dari PBB sebagai penghargaan atas upayanya mempromosikan perdamaian melalui lagu-lagunya. Sayang, kanker mengakhiri hidupnya pada 11 Mei 1981 saat usia 36 tahun di ranjang rumah sakit Miami, AS, seusai menggelar konser internasional di Jerman. Sang Nabi kaum Rasta telah berpulang, namun inspirasi humanistiknya tetap mengalun sepanjang zaman.
One Love! One Heart!
Lets get together and feel all right.
Hear the children cryin (One Love!);
Hear the children cryin (One Heart!)
(One Love / People Get Ready)
Dreadlock
Selain Bob Marley dan Jamaika, rambut gimbal atau lazim disebut “dreadlocks” menjadi titik perhatian dalam fenomena reggae. Saat ini dreadlock selalu diidentikkan dengan musik reggae, sehingga secara kaprah orang menganggap bahwa para pemusik reggae yang melahirkan gaya rambut bersilang-belit (locks) itu. Padahal jauh sebelum menjadi gaya, rambut gimbal telah menyusuri sejarah panjang.
Konon, rambut gimbal sudah dikenal sejak tahun 2500 SM. Sosok Tutankhamen, seorang fir’aun dari masa Mesir Kuno, digambarkan memelihara rambut gimbal. Demikian juga Dewa Shiwa dalam agama Hindu. Secara kultural, sejak beratus tahun yang lalu banyak suku asli di Afrika, Australia dan New Guinea yang dikenal dengan rambut gimbalnya. Di daerah Dieng, Wonosobo hingga kini masih tersisa adat memelihara rambut gimbal para balita sebagai ungkapan spiritualitas tradisional.
Membiarkan rambut tumbuh memanjang tanpa perawatan, sehingga akhirnya saling membelit membentuk gimbal, memang telah menjadi bagian praktek gerakan-gerakan spiritualitas di kebudayaan Barat maupun Timur. Kaum Nazarit di Barat, dan para penganut Yogi, Gyani dan Tapasvi dari segala sekte di India, memiliki rambut gimbal yang dimaksudkan sebagai pengingkaran pada penampilan fisik yang fana, menjadi bagian dari jalan spiritual yang mereka tempuh. Selain itu ada kepercayaan bahwa rambut gimbal membantu meningkatkan daya tahan tubuh, kekuatan mental-spiritual dan supernatural. Keyakinan tersebut dilatari kepercayaan bahwa energi mental dan spiritual manusia keluar melalui ubun-ubun dan rambut, sehingga ketika rambut terkunci belitan maka energi itu akan tertahan dalam tubuh.
Seiring dimulainya masa industrial pada abad ke-19, rambut gimbal mulai sulit diketemukan di daerah Barat. Sampai ketika pada tahun 1914 Marcus Garvey memperkenalkan gerakan religi dan penyadaran identitas kulit hitam lewat UNIA, aspek spiritualitas rambut gimbal dalam agama Hindu dan kaum tribal Afrika diadopsi oleh pengikut gerakan ini. Mereka menyebut diri sebagai kaum “Dread” untuk menyatakan bahwa mereka memiliki rasa gentar dan hormat (dread) pada Tuhan. Rambut gimbal para Dread iniah yang memunculkan istilah dreadlocks—tatanan rambut para Dread. Saat Rastafarianisme menjadi religi yang dikukuhi kelompok ini pada tahun 1930-an, dreadlocks juga menjelma menjadi simbolisasi sosial Rasta (pengikut ajaran Rastafari).
Simbolisasi ini kental terlihat ketika pada tahun 1930-an Jamaika mengalami gejolak sosial dan politik. Kelompok Rasta merasa tidak puas dengan kondisi sosial dan pemerintah yang ada, lantas membentuk masyarakat tersendiri yang tinggal di tenda-tenda yang didirikan diantara semak belukar. Mereka memiliki tatanan nilai dan praktek keagamaan tersendiri, termasuk memelihara rambut gimbal. Dreadlocks juga mereka praktekkan sebagai pembeda dari para “baldhead” (sebutan untuk orang kulit putih berambut pirang), yang mereka golongkan sebagai kaum Babylon—istilah untuk penguasa penindas. Pertengahan tahun 1960-an perkemahan kelompok Rasta ditutup dan mereka dipindahkan ke daerah Kingston, seperti di kota Trench Town dan Greenwich, tempat dimana musik reggae lahir pada tahun 1968.
Ketika musik reggae memasuki arus besar musik dunia pada akhir tahun 1970-an, tak pelak lagi sosok Bob Marley dan rambut gimbalnya menjadi ikon baru yang dipuja-puja. Dreadlock dengan segera menjadi sebuah trend baru dalam tata rambut dan cenderung lepas dari nilai spiritualitasnya. Apalagi ketika pada tahun 1990-an, dreadlocks mewarnai penampilan para musisi rock dan menjadi bagian dari fashion dunia. Dreadlock yang biasanya membutuhkan waktu sekitar lima tahun untuk terbentuk, sejak saat itu bisa dibuat oleh salon-salon rambut hanya dalam lima jam! Aneka gaya dreadlock pun ditawarkan, termasuk rambut aneka warna dan “dread perms” alias gaya dreadlock yang permanen.
Meski cenderung lebih identik dengan fashion, secara mendasar dreadlock tetap menjadi bentuk ungkap semangat anti kekerasan, anti kemapanan dan solidaritas untuk kalangan minoritas tertindas.
SEJARAH MUSIK REGGAE
“Musik Jamaica Pendahulu”
Menurut
sejarah Jamaica, budak yang membawa drum dari Africa disebut “Burru”
yang jadi bagian aransemen lagu yang disebut “talking drums” (drum yang
bicara) yang asli dari Africa Barat. “Jonkanoo” adalah musik budaya
campuran Afrika, Eropa dan Jamaika yang terdiri dari permainan drum,
rattle (alat musik berderik) dan conch tiup. Acara ini muncul saat
natal dilengkapi penari topeng. Jonkanoos pada awalnya adalah tarian
para petani, yang belakangan baru disadari bahwa sebenarnya mereka
berkomunikasi dengan drum dan conch itu. Tahun berikutnya, Calypso dari
Trinidad & Tobago datang membawa Samba yang berasal dari Amerika
Tengah dan diperkenalkan ke orang – orang Jamaika untuk membentuk
sebuah campuran baru yang disebut Mento. Mento sendiri adalah musik
sederhana dengan lirik lucu diiringi gitar, banjo, tambourine, shaker,
scraper dan rumba atau kotak bass. Bentuk ini kemudian populer pada
tahun 20 dan 30an dan merupakan bentuk musik Jamaika pertama yang
menarik perhatian seluruh pulaunya. Saat ini Mento masih bisa dinikmati
sajian turisme. SKA yang sudah muncul pada tahun 40 – 50an sebenarnya
disebutkan oleh History of Jamaican Music, dipengaruhi oleh Swing,
Rythym & Blues dari Amrik. SKA sebenarnya adalah suara big band
dengan aransemen horn (alat tiup), piano, dan ketukan cepat “bop”. Ska
kemudian dengan mudah beralih dan menghasilkan bentuk tarian “skankin”
pad awal 60an. Bintang Jamaica awal antara lain Byron Lee and the
Dragonaires yang dibentuk pada 1956 yang kemudian dianggap sebagai
pencipta “ska”. Perkembangan Ska yang kemudian melambatkan temponya
pada pertengahan 60an memunculkan “Rock Steady” yang punta tune bass
berat dan dipopulerkan oleh Leroy Sibbles dari group Heptones dan
menjadi musik dance Jamaika pertama di 60an.
“Reggae N Rasta”
Bob
Marley tentunya adalah bintang musik “dunia ketiga” pertama yang jadi
penyanyi group Bob Marley & The Wailers dan berhasil memperkenalkan
reggae lebih universal. Meskipun demikian, reggae dianggap banyak orang
sebagai peninggalan King of Reggae Music, Hon. Robert Nesta Marley.
Ditambah lagi dengan hadirnya “The Harder they Come” pada tahun 1973,
Reggae tambah dikenal banyak orang. Meninggalnya Bob Marley kemudian
memang membawa kesedihan besar buat dunia, namun penerusnya seperti
Freddie McGregor, Dennis Brown, Garnett Silk, Marcia Fiffths dan Rita
Marley serta beberapa kerabat keluarga Marley bermunculan. Rasta adalah
jelas pembentuk musik Reggae yang dijadikan senjata oleh Bob Marley
untuk menyebarkan Rasta keseluruh dunia. Musik yang luar biasa ini
tumbuh dari ska yang menjadi elemen style American R&B dan
Carribean. Beberapa pendapat menyatakan juga ada pengaruh : folk music,
musik gereja Pocomania, Band jonkanoo, upacara – upacara petani, lagu
kerja tanam, dan bentuk mento. Nyahbingi adalah bentuk musik paling
alami yang sering dimainkan pada saat pertemuan – pertemuan Rasta,
menggunakan 3 drum tangan (bass, funde dan repeater : contoh ada di
Mystic Revelation of Rastafari). Akar reggae sendiri selalu menyelami
tema penderitaan buruh paksa (ghetto dweller), budak di Babylon, Haile
Selassie (semacam manusia dewa) dan harapan kembalinya Afrika. Setelah
Jamaica merdeka 1962, buruknya perkembangan pemerintahan dan pergerakan
Black Power di US kemudian mendorong bangkitnya Rasta. Berbagai
kejadian monumentalpun terjadi seiring perkembangan ini.
“Apa sih Reggae”
Reggae
sendiri adalah kombinasi dari iringan tradisional Afrika, Amerika dan
Blues serta folk (lagu rakyat) Jamaika. Gaya sintesis ini jelas
menunjukkan keaslian Jamaika dan memasukkan ketukan putus – putus
tersendiri, strumming gitar ke arah atas, pola vokal yang ‘berkotbah’
dan lirik yang masih seputar tradisi religius Rastafari. Meski banyak
keuntungan komersial yang sudah didapat dari reggae, Babylon (Jamaika),
pemerintah yang ketat seringkali dianggap membatasi gerak namun bukan
aspek politis Rastafarinya. “Reg-ay” bisa dibilang muncul dari anggapan
bahwa reggae adalah style musik Jamaika yang berdasar musik soul
Amerika namun dengan ritem yang ‘dibalik’ dan jalinan bass yang
menonjol. Tema yang diangkat emang sering sekitar Rastafari, protes
politik, dan rudie (pahlawan hooligan). Bentuk yang ada sebelumnya (ska
& rocksteady) kelihatan lebih kuat pengaruh musik Afrika -
Amerika-nya walaupun permainan gitarnya juga mengisi ‘lubang – lubang’
iringan yang kosong serta drum yang kompleks. Di Reggae kontemporer,
permainan drum diambil dari ritual Rastafarian yang cenderung mistis
dan sakral, karena itu temponya akan lebih kalem dan bertitik berat
pada masalah sosial, politik serta pesan manusiawi.
“Ngga asli Jamaika lho!”
Reggae
memang adalah musik unik bagi Jamaika, ironisnya akarnya berasal dari
New Orleans R&B. Nenek moyang terdekatnya, ska berasal berasal dari
New Orleans R&B yang didengar para musisi Jamaika dari siaran radio
Amrik lewat radio transistor mereka. Dengan berpedoman pada iringan
gitar pas – pasan dan putus – putusadalah interprestasi mereka akan
R&B dan mampu jadi populer di tahun 60an. Selanjutnya semasa musim
panas yang terik, merekapun kepanasan kalo musti mainin ska plus
tarinya, hasilnya lagunya diperlambat dan lahirlah Reggae. Sejak itu,
Reggae terbukti bisa jadi sekuat Blues dan memiliki kekuatan
interprestasi yang juga bisa meminjam dari Rocksteady (dulu) dan bahkan
musik Rock (sekarang). Musik Afrika pada dasarnya ada di kehidupan
sehari-hari, baik itu di jalan, bus, tempat umum, tempat kerja ato
rumah yang jadi semacam semangat saat kondisi sulit dan mampu
memberikan kekuatan dan pesan tersendiri. Hasilnya, Reggae musik bukan
cuma memberikan relaksasi, tapi juga membawa pesan cinta, damai,
kesatuan dan keseimbangan serta mampu mengendurkan ketegangan.
“It’s Influences”
Saat
rekaman Jamaika telah tersebar ke seluruh dunia, sulit rasanya
menyebutkan berapa banyak genre musik popular sebesar Reggae selama dua
dekade. Hits – hits Reggae bahkan kemudian telah dikuasai oleh bintang
Rock asli mulai Eric Clapton sampai Stones hingga Clash dan Fugees.
Disamping itu, Reggae juga dianggap banyak mempengaruhi pesona tari
dunia tersendiri. Budaya ‘Dancehall’ Jamaika yang menonjol plus sound
system megawatt, rekaman yang eksklusif, iringan drum dan bass, dan
lantunan rap dengan iringannya telah menjadi budaya tari dan tampilan
yang luar biasa. Inovasi Reggae lainnya adalah Dub remix yang sudah
diasimilasi menjadi musik populer lainnya lebih luas lagi.